Sabtu, 15 Maret 2014

Pura Kebo Edan Gianyar – Situs Purbakala


Pulau Bali mempunyai julukan Pulau Dewata, hal ini dikarenakan mempunyai aneka macam bangunan pura atau seribu pura. Keberedaan bangunan yang identik ini tak lain alasannya masyarakat Bali semenjak dulu bermayoritas memeluk agama Hindu. Di setiap bangunanan pura mempunyai keunikan tersendiri yang mana selalu menarik perhatian wisatawan untuk mengunjunginya.

Seperti pura yang berada di Kabupaten Gianyar dengan nama yang cukup asing dan nyeleneh yakni Pura Kebo Edan. Dari nama yang dipakai tersebut tentunya ada aspek sejarah, yang mana masih ada kaitannya dengan dua buah arca kerbau atau Kebo ada didalamnya. Arca kerbau ini merupakan simbol dari kendaraan Sang Hyang Siwa ( Dewa Tri Murti sebagai pelebur ) yang dinamakan Nandini.

Jika dicermati arca Kerbau tersebut kelihatan akan murka ke arah archa Siwa Bhairawa disaat melaksanakan aliran Bhairawa dengan menempuh jalan Niwerti ( memuaskan hawa nafsu ) untuk mencapai tujuannya. Jika membahas ihwal kapan pembangunannya ? Pura Kebo Edan dibangun sekitar tahun 1284 atau era ke-13 masehi.

Dari dongeng yang diyakini menyebutkan Pura Kebo Edan masih ada bekerjasama dengan masa kejayaan kerajaan Kediri di Tanah Jawa dengan rajanya yang berjulukan Prabu Kertanegara yang menganut aliran Hindu Tantrayana. Pada ketika itu ia berhasil mengalahkan Bali, kemudian menyuruh Kebo Parud untuk menjadi patih di Bali.

Kebo Parud tak lain ialah wakil dari Prabu Kertanegara dan membawa aliran Hindu Siwa dan Hindu Bairawa. Meskipun kedua ajarah agama ini berjulukan beda, namun dalam segi pemahaman yang terkandung didalamnya tetap sama yaitu kematian atau sanggup disebut dengan kata moksa. Nah kedua aliran tersebut disatukan menjadi Siwa Bairawa di Pura Kebo Edan.

Bagi pembaca yang ingin mengetahui dan mengenal obyek wisata sejarah di Bali, tentunya tempat Wisata Pura Kebo Edan sangat wajib untuk dieksplor dan mengetahui situs ini. Asalakan semua pembaca tahu, di daerah Pura Kebo Edan terdapat sejumlah peninggalan purbakala yang berupa arca-arca.

Setidaknya ada 55 buah arca yang diposisikan dibeberapa pelinggih yang di gambarkan oleh para arkeolog, bdiantaranya ialah :

  • Arca Bhairawa Siwa


Memiliki wajah seram, cukup unik dan sedikit asing serta mempunyai daya mistis, yang mana berbentuk tinggi besar sekitar 3.5 meter dengan citra menari di atas mayit manusia. Arca ini tak lain ialah sosok Bhairawa yang selalu bersifat Indria atau nafsu didalam kepuasan duniawi. Arca Bhairawa setinggi pernah mendapat perbaikan oleh Kantor Suaka Purbakala Bali pada tahun 1952.

  • Arca Kerbau Berjongkok


Sebuah araca berupa seekor kerbau dengan garang, liar dan juga  beringas ibarat halnya kerbau ketika murka atau Keb Edann.

  • Arca Bhairawa Raksasa


Bermata melotot serta didepannya ada hiasan dan mangkok berbentuk tengkorak manusia, yah sanggup dibilang arca ini menyeramkan untuk dilihat.

  • Arca Ganesa

Tak sedikit orang yang mengenalnya dengan nama Betara Gana yang lebih jelasnya yang kuasa yang berkepala gajah.

  • Arca Nandi
  • Arca Gajah
  • Dan masih banyak yang lainnya dengan kondisi yang sudah rusak.

Alamat Pura Kebo Edan terletak di Dusun Intaran, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, Indonesia. Lokasinyapun terbilang sangat gampang yang mana hanya beberapa meter dari tepi jalan utama di Desa Pejeng, ketika anda akan masuk kekawasannya terlebih dahulu harus menyusuri tembok samping sejauh beberapa puluh meter ke arah belakang.

Papan nama Pura Kebo Edan di tepi Jl Raya Pejeng ditulis dengan karakter Latin dan karakter Bali, hal ini sudah menunjukan bahwa Pura Kebo Edan merupakan salah satu Bangunan Cagar Budaya di Pulau Bali. Nama Pura Kebo Edan terkesan unik, eksotik dan menarik, seunik dan seeksotik peninggalan-peninggalan bau tanah yang tersimpan di dalam lingkungan Pura Kebo Edan yang terbilang luas ini.

Dibawah ini ada beberapa obyek wisata yang jaraknya cukup dekat, yang mana mungkin sanggup anda jadikan sebagai agenda wisata berikutnya. Selamat liburan !!!

Candi Tebing Tinggallinggah Gianyar



0 komentar

Posting Komentar