Minggu, 16 Februari 2014

18 Buah Tangan Yang Berkesan Di Yogyakarta

Sebagaimana sudah banyak orang yang tahu bahwa Kota Yogyakarta selain sebagai kota pelajar ialah kota yang banyak mempunyai tempat wisata. Rasa-rasanya kurang afdhol sesudah mengunjungi tempat-tempat wisata menarik di Jogja dalam pariwisata yang disajikan. Tiba saatnya untuk pulang, tentu siapapun tak ingin kenangan Yogyakarta hilang begitu saja.

Salah satu hal yang bisa kalian lakukan untuk sanggup tetap mengingatnya ialah membawa oleh-oleh khas atau yang berkesan dari Kota Pelajar ini. Di bawah ini ada beberapa barang ( oleh-oleh ) yang bisa mengingatkan kembali keseruan berwisata di Yogyakarta seletah tiba di rumah nanti.

1. Gudeg Kering

Sudah puluhan tahun masakan gudeg sudah menjadi masakan kuliner khas Yogyakarta paling terpopuler. Tidak hanya pusat gudeg, hampir di setiap sudut kota menyajikan masakan berbahan gori ( nangka muda ) ini. Gudeg Kering sangat cocok di jadikan oleh-oleh khas Jogja, lantaran bisa bertahan cukup lama.

Mungkin dari kebanyakan orang Gudeg tetaplah Gudeg, tetapi sebetulnya ada 3 jenis yakni gudeg kering, gudeg berair dan gudeg manggar. Memang tak semua warung menjual gudeg jenis ini, salah satunya yang menyediakan Gudeg Kering ialah Gudeg Yu Djum yang lapaknya berada di Jalan Kaliurang 5, Yogyakarta, Indonesia.


2. Buah Salak

Berwisata alam sambil mencari oleh-oleh khasnya Yogyakarta cobalah tiba ke Desa Agro Bangunkerto atau tepatnya di Kampung Gadung, Desa Bangunkerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Berwisata sambil memetik buah salak secara pribadi dari pohonnya ialah sensasi dan juga pengalaman yang sangat berkesan.

Terdata ada sebanyak 17 jenis salak, menyerupai salak super orisinil Indosesia, salak hitam, salak madu, salak manggala, salak gading, dll. Desa yang mana dijuluki sebagai surganya salak ini dibuka setiap hari dari pukul 08:00-!16:00 WIB. Kawasan wisata seluas 27 Ha ini mempunayai perkebunan salak yang dilengkapi dengan taman bermain anak, kolam pemancingan dan juga kolam renang.

Bila Anda tidak mempunyai waktu banyak untuk berkunjung, buah salak bisa sangat gampang di temukan di kios-kios buah di sepanjang jalan Kota Yogyakarta.


3. Coklat Monggo

Siapa sih yang tak suka makan coklat ? Ini hlo Bro coklat produk Yogyakarta dengan cita rasa Belgia yakni berjulukan Coklat Monggo. Coklat Monggo di buat dari biji coklat pilihan dari Jawa, Sumatera serta Sulwesi. Asalkan Pembaca tahu bahwasannya pemilik Coklat Monggo ialah laki-laki berkebangsaan Belgia, jadi Ia paham benar cara meracik coklat dengan menghasilkan rasa khas dari negaranya.

Oh iya, walaupun pemiliknya orang asing, Coklat Monggo tetap memakai unsur budaya Jawa. Penasaaran ? tiba saja ke Jalan Dalem KG III/978, Kotagede, Yogyakarta. Di kawasan  ini selain bisa membeli oleh-oleh coklat, para pengunjung juga bisa melihat pribadi peroses pembuatan coklat dari ruangan pemasakan yang di pisahkan oleh dinding kaca.


4. Bakpia

Camilan Bakpia sangat indentik dengan Yogyakarta dan sudah menempel di hati masyarakatnya. Dilihat dari sejarahnya kuliner Bakpia masih dekat dengan budaya Tionghoa.  Dulunya berisi daging babi tapi kemudian akhir dari dampak Islam di jawa, isi Bakpia kemudian di ganti dengan cincanagn kacang hijau bercampur gula.

Lambat laun silir berganti, Bakpia ketika ini banayak varian rasa yang diciptakan guna menarik perhatian para pembelinya. Bakpia sangat gampang ditemukan di Kawasan jalan malioboro, pasar Beringharjo dan pusat oleh-oleh yang tersebar di Yogyakarta. Varian rasa yang bisa Anda pilih di antaranya ialah rasa coklat, durian, keju, kumbu hitan dan masih banyak varian rasa yang menarik hati selera.


5. Kue Geplak

Kue Geplak bigitulah sebutan dari cemilan manis gurih banyak warna, rasa dan tentunya merupakan salah satu jajanan tradisional dari Yogyakarta. Snack ini terbuat dari adonan kelapa parut, gula, serta tepung yang kemudian diolah sehingga menjadi kuliner yang manis dan mak nyuss. Ciri khas Kue geplak biasanya dikemas dalam wadah anyaman bambu dan ditata sedemikian rupa sehingga mengahsilkan tampilan yang menarik.

Kue Geplak identik dengan rasanya yang sangat manis pekat, bahkan jikalau kalian meminum kolak seletah menyantap camilan manis Geplak, kolak tersebut akan terasa cuek ( tawar ). Tak usah kawatir tak usah bingung, Kue Geplak bisa Kamu dapatkan dengan gampang di pusat oleh-oleh di seluruh Kota Yogyakarta.


6. Kue Yangko

Memiliki ebntuk khas dan tak pernah berubah dari awal pembuatannya yakni kotak kecil, bertekstur lembut, kenyal, manis dengan taburan tepung di seluruh permukaan luarnya. Kue Yangko tak ada isian di dalamnya namun banyak aneka rasa dengan varian rasa buah-buahan yang pantinya akan selalu di minati.

Yangko Pak Prapto ialah salah sau produsen Kue yangko terpopuler di tempat yogyakarta. Ia ialah generasi Kue Yangko pertma yang ada semenjak tahun 1921. Kue Yangko Pak Prapto terletak di Jalan Pramuka No.82, Yogyakarta atau bisa menemukan Kue yagko lainnya di segala penjuru Kota Pelajar ini.


7. Batik Jogja

Kota Yogyakarta tak bisa lepas dari namanya batik dan sangat patut untuk oleh-oleh ketika Anda sedang berwisata di kota ini. Batik tidak hanya berbentuk kain maupun baju saja, melainkan dikreasikan menjadi berebagai bentuk mulai dari tas, syal, sandal dan lain sebagainya. Desa Karebet ialah dimana desa wisata penghasil kerajinan batik terkenal di Yogyakarta.

Selain itu berburu batik juga bisa anda lakukan di pasar Beringharja atau tempat Jalan Malioboro. Ibarat kurang tepat dari Joga tidak membawa oleh-oleh khas Yogyakarta  membawa cinderamata batik yang merupakan pecahan dari budaya jawa Yogyakarta.


8. Gerabah Kasongan

Disebut-sebut Gerabah Kasongan kerena penghasil banyak sekali bentuk rupa gerabah tersebut berasal dari Desa Kasongan. Gerabah berasal dari Desa Kasongan ini dipercaya mempunyai kualitas baik, dengan ditangani tenaga para ahlinya. Keseruan yang kau dapatkan di Desa kasongan selain membeli gerabah ialah bisa melihat secara pribadi proses pembuatannya.

Desa kasongan menjadi salah satu tujuan desa wisata di Yogyakarta yang banyak diminati oleh wisatawan. Deretan show room dan juga rumah-rumah galeri di Desa Wisata Kasongan ini menyajikan barang-barang kerajinan dari gerabah menyerupai guci, pot bunga, lampu hias, miniatur, dan juga barang-barang lainnya yang menarik untuk dipajang di rumah.

Alamat Desa Wisata Kasongan berada di Pedukuhan Kajen, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Indonesia.


9. Kaos Dagadu

Pastinya tak asing ya akan kata Dagadu bagi kalian semua, Dagadu ialah bahasa Walikan atau bahasa gaul Yogyakarta yang bermakna “matamu”. Semakin terang akan logo kaos yang berbentuk sebuah mata. Nah Kaos bermerk Dagadu ini juga merupakan oleh-oleh yang wajib Kamu bawa pulang dengan ciri khas goresan pena identik plesetan lucu khas Yogyakarta.

Untuk membelinya bisa di Mal malioboro, Ambrukmo Plaza dan di daerah Pakuningratan ialah sekaligus tempat pabrik kaos Dagadu berada. Perlu di perhatikan ketika ini banyak sekali kaos mitasi yang menyangkut nama Dagadu, tips biar tak tertipu sebaiknya mengunjungi ke tiga tempat yang sudah di tulis di atas tadi.


10. Kerajinan Perak

Kotagede ialah daerah pengrajin perak yang sudah tersohor di Yogyakarta dari zaman Kerajaan Mataram. Dari dongeng yang di himpun, daerah Kotagede mempunyai kualitas seni perak terbaik. Di kawasannya para Travelers bisa mengunjungi show room yang berjejer di sepanjang jalan yang memperlihatkan seni dari perak menyerupai mangkok teh, kalung, gelang dan macam-macam komplemen lainnya.

Kemungkinan bagi yang belum mengerti seni akan merasa mahal dengan harga yang di tawarkan, namun jikalau saja berani melihat proses pembuatannya setidaknya bisa menjadi tafsiran tersendiri sebelum berkata mahal. Oke gess eksplor terus Kota Yogyakarta yang tak pernah kehabisan obyek wisata seru dan asyik.


11. Kue Cethil

Cemilan tradisional yang menyehatkan tanpa materi pengawet, murah, enak pokoknya lengkap selengkap kantong kamu. Secara umum camilan manis Cethil berbentuk bundar kecil yang berwarna-warni yang mana pada lapisan luarnya di balut oleh parutan kelapa dan gula pasir. Rasa manis dan kenyal pastilah yang menjadi faktor daya tarik untuk semua kalangan dari bawah umur maupun orang dewasa.

Kue Cethil masih bisa di temui di pasar, namun berjalannya waktu kian hari semakin sulit atau jarang di temukan penjualnya. Namun jangan kecewa jikalau ingin mencicipi legitnya camilan manis ini, cobalah menyusuri pasar-pasar di Yogyakarta yang terkenal dengan menjaga teguh budayanya Kue Cethil pastinya tak akan sulit untuk Kamu temukan.


13. Entok Slenget

Lokasinya yang cukup jauh dari pusat kota, jadi tak mengherankan dan sangat masuk akal jikalau banyak wisatawan yang belum mengetahui keberadaannya. Dari segi penampilan, Etok Slenget ini hampir sama dengan semur berkuah pekat tanpa santan. Yang membedakan dari kata “Entok Slenget” dengan semur ialah rasa pedas yang menyengat di lidah.

Daging entok terkenal akan teksturnya yang alot, namun berbeda dengan masakan Entok Slenget yang mempunyai tekstur danging yang lembut dan empuk. Dengan kelezatan dan keunikan rasa yang di tawarkan Entok slenet Kang Tahir, warung ini selalu diburu para pecinta kuliner. Bahkan sanagt jarang warungnya tutup sebelum jam 19:00 WIB hanya lantaran sudah habis terjual.

Alamat : Randusongo, Kelurahan Donokerto, Kecamatan Turi, Sleman, Yogyakarta, Indonesia ( perempatan Pakem – Turi ke barat sekitar 1 kilometer ). Buka mulai pukul 16:00 – 019:00 WIB, jikalau tak ingin kehabisan datanglah lebih awal biar tidak kecewa pada akhirnya.


14. Gudeg Pawon

Gudeg Pawon ialah sebuah warung gudeng yang sagat legendaris, walapun jam 22:30 gres buka para pelanggannya sudah mengantre sebelum jam pembukaannya. Sungguh amazing memang, terbukti gudeg terjual habis hannya membutuhkan waktu 1 hingga 1,5 jam saja. Gudeg di warung tersebut mempunyai cita rasa yang sudah bisa bersatu dengan hati para pembelinya.

Jikalau pembaca menginginkan kebagian gudeg di warung Gudeg Pawon sebaiknya datanglah sebelum jam buka atau sebelum jam setegah 10 malam. Adapun alamatnya kok sob yakni di jalan Janturan 36-38, Warungboto, Yogyakarta, Indonesia. Semonga pengalamanmu menyenangkan mitra ... !!!.


15. Jejamuran Resto

Kalo kuliner berbahan jamur sudah tak asing lagi. Namun di tempat ini jamur bisa diolah menjadi kuliner maupun minuman dengan sedemikian rupa. Kedengarannya memang aneh, begitulah adanya dengan sajian yang ditawarkan di Jejamuran Resto. Daripada ingin tau soal rasa yang bisa mensugesti para penikmatanya pribadi saja cusss ke lokasinya ya sob.

Oh iya, sebelum Kamu menikmati sajiannya pastikan Anda tidak alergi dengan kuliner dengan berbahan utama jamur. Oke ini ia alamatnya : Nitron, Pandowoharjo, Sleman, Yogyakarta, Indonesia ( kiranaya dari Kota Yogyakarta menuju ke Magelang ).


16. Sate Klathak

Janagan kaget dengan masakan kali ini, alasannya masakan ini menonjolkan rasa original daripada daging kambing. Pasalnya daging kambing yang sudah di tusuk ini hanya di bumbui garam saja tak lebih kemudian di bakar sedemikian rupa yang menghasilkan rasa gurih nan original daging kambing. Sudah terbayang bagaimana rasa yang di suguhkan ?

Tentunya daging kambing muda yang empuk dengan aroma kambing yang nendang sudah menjadi ciri khasnya. Di tempat pasar Imogiri banyak ditemui penjual Sate klatak, coba dan rasakan kenikmatan dari masakan khas Yogyakarta ini ya Bro.


17. Sambal Welut

Warung sederhana yang berlokasi di salah satu gang Jalan Imogiri Barat ini menyajikan olahan dari ikan belut menjadi sambal dan belut goreng yang banyak digandrungi para pecinta kuliner. Sambal belut yang di racik oleh pak Sabar sangatlah Istimewa hlo Guys, sebelum di goreng ditumbuk terlebih dahulu dengan sambal di dalam alu dan kemudian duri belut dihilangkan.

Saking enak dan spesialnya hidangan belut di warung pak Sabar, beberapa media cetak ataupun elektronik pernah menyambanginya. Alamat : Jalan Imogiri Barat Km 6,5 Dokaran, Yogyakarta, Indonesia atau bisa menghubungi ke ( 08282753770 ).


18. Oseng-Oseng Mercon

Masakan ini terdiri dari adonan daging dan lemak yang diolah sedemikian rupa dengan menonjolkan rasa pedas yang menampar lidah. Puluhan orang duduk lesehan di ats tikar di pinggir jalan dengan raut wajah terengah-engah, mata melotot, beberapa ada yang sibuk mengelap peluh di keningnya.

Itulah seikit citra ihwal suasana di sebuah warung tenda di daerah Kauman, Yogyakarta, Indonesia. Efek makan dari Oseng-Oseng Mercon kreasi dari Bu Narti ini telah menjadi masakan khas Yogyakarta. Nasi putih hangat berlaukkan oseng-oseng pedas tingkat yang kuasa meledak di mulut. Kelezatan kikil yang di racik dengan bumbu dapur siap menggoyang lidah, walaupun pedas sangat menciptakan ketagihan.

Baca juga;









0 komentar

Posting Komentar